Tindaklanjuti Arahan Gubernur Tentang Hafalan Juz 30, Disdik Sulsel Gelar Hackathon Guru Merah Putih

MAKASSAR,PO – Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan melalui Bidang PTK menyelenggarakan Hackathon Guru Merah Putih secara maraton 1×24 jam.

Kegiatan yang dilaksanakan pada 9–10 Agustus 2025 di Gedung Guru HM Jusuf Kalla Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan, Jalan Perintis Kemerdekaan Km 10 Tamalanrea – Makassar ini melibatkan sekira 60 guru SMA dan SMK yang terbagi ke dalam berbagai tim.

Tim ini terdiri dari pengembang aplikasi, desainer grafis, kreator konten, hingga fasilitator. Didukung oleh mitra kolaborasi seperti Jaringan Sekolah Digital Indonesia, Ranu Prima Cerdas, dan Militan 455, kegiatan ini terlaksana tanpa membebani APBD Sulawesi Selatan.

Hackathon Guru Merah Putih diharapkan menjadi model inovasi pendidikan yang dapat direplikasi di provinsi lain, menggabungkan penguatan karakter, literasi Al-Qur’an, dan pemanfaatan teknologi digital demi mewujudkan pendidikan Sulawesi Selatan yang maju dan berkarakter.

BACA JUGA  Perdana, Kampus Lorong Buka Kelas Public Speaking

Hackathon Guru Merah Putih ini digelar sebagai tindak lanjut arahan Gubernur Sulawesi Selatan tentang Program Hafalan Juz 30 bagi guru dan tenaga kependidikan. Kegiatan ini juga selaras dengan Permendikbudristek RI Nomor 46 Tahun 2023 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di lingkungan satuan pendidikan.

Hackathon ini memadukan semangat dari guru, untuk guru, oleh guru, dengan tujuan melahirkan dua aplikasi strategis sekaligus. Pertama, Aplikasi Setoran Hafalan Juz 30 untuk memfasilitasi guru dan tenaga kependidikan dalam melaporkan serta memantau capaian hafalan secara digital.

Kedua, Aplikasi Pencegahan dan Pelaporan Kekerasan di Satuan Pendidikan (PPKS) yang dirancang untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan berkarakter.

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan, Iqbal Nadjamuddin, mengapresiasi langkah inovatif ini dan menegaskan bahwa program tersebut menjadi bukti nyata komitmen pemerintah provinsi dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia pendidikan.

BACA JUGA  Pemkab Bantaeng Terima Penghargaan WTP 10 Tahun Berturut-turut

“Arahan Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman tentang hafalan Juz 30 bukan sekadar program religius, tetapi juga bagian dari pembentukan karakter pendidik yang berakhlak mulia. Melalui hackathon ini, kita memadukan nilai spiritual dengan inovasi teknologi, sehingga manfaatnya dapat dirasakan lebih luas dan berkelanjutan,” ujar Iqbal Nadjamuddin.

Sementara Plt. Kepala Bidang PTK Disdik Sulsel, Dr Anshar Syukur, menjelaskan bahwa hackathon ini menghadirkan kolaborasi lintas keahlian di kalangan guru.

“Berbagai tim programmer, konten kreator video, audio, grafis, animasi, dan qori bekerja sama menghasilkan aplikasi yang relevan dan aplikatif. Dalam waktu 1×24 jam, guru-guru kita mampu menciptakan solusi digital yang langsung menjawab kebutuhan di lapangan,” kata Anshar Syukur yang selalu tampil sederhana dan bersahabat ini.

BACA JUGA  Selesai Tepat Waktu, IAKan Lalui Tes Kesehatan dengan Mudah

Sedang Ketua Jaringan Sekolah Digital Indonesia (JSDI), Muhammad Ramli Rahim (MRR), sebagai mitra kegiatan menegaskan bahwa hackathon ini adalah tonggak penting bagi dunia pendidikan.

“Guru kita tidak hanya menguasai kelas, tetapi juga mampu menciptakan produk digital yang berdampak langsung bagi pembelajaran dan perlindungan siswa. Format maraton 1×24 jam ini menjadi latihan nyata dalam berpikir cepat, kreatif, dan kolaboratif,” jelas MRR. (Haris – Pokja Humas Disdik Sulsel)