Takalar, PO.id — Rangkaian kegiatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia (HARLING) 2025 yang berlangsung di Dusun Puntondo, Desa Laikang, Kec. Mangarabombang, Kab. Takalar, menyisakan kesan mendalam bagi para pemerhati lingkungan. Salah satunya datang dari Jamaluddin, aktivis lingkungan asal Kabupaten Bantaeng yang sejak 2017 telah menjadi bagian dari berbagai kegiatan Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup (PPLH) Puntondo. 11 Juni 2025.
Baginya, PPLH Puntondo bukan sekadar tempat biasa. Di balik setiap program dan aksi lingkungan yang dijalankan, terdapat individu-individu yang dengan tulus mengabdikan waktu, tenaga, bahkan hidupnya untuk menjaga bumi tetap lestari.
Saya sudah sering datang ke PPLH sejak 2017, dan selalu merasa tempat ini adalah sekolah nyata tentang lingkungan. Tapi lebih dari itu, PPLH adalah rumah bagi orang-orang yang rela mengabdikan diri untuk alam dan masyarakat,” ujar Jamaluddin.


Dalam kegiatan HARLING 2025, PPLH Puntondo kembali menunjukkan peran sentralnya sebagai motor penggerak aksi lingkungan berbasis komunitas. Dari lomba kebersihan dusun, sosialisasi pengelolaan sampah, hingga diskusi pembentukan regulasi desa, semua dilaksanakan dengan pendekatan partisipatif yang kuat dan penuh semangat.
Menurut Jamaluddin, kekuatan PPLH tidak hanya terletak pada konsep atau metode yang diterapkan, tetapi pada jiwa-jiwa yang bekerja di dalamnya. Mereka yang tanpa pamrih terjun langsung ke tengah masyarakat, membangun kesadaran ekologis dari hal-hal sederhana.
PPLH tidak dibangun oleh tembok, tetapi oleh semangat. Mereka yang bekerja di sana bukan hanya menjalankan program, tapi menjalankan panggilan jiwa,” imbuhnya.
Ia pun berharap pemerintah daerah, lembaga pendidikan, dan organisasi masyarakat menjadikan PPLH Puntondo sebagai model dalam menyinergikan pendidikan lingkungan, budaya lokal, dan pemberdayaan masyarakat.
“Kalau ingin tahu bagaimana lingkungan dan kemanusiaan bisa berjalan beriringan, datanglah ke Puntondo,” tutupnya.
(Isra)