BANTAENG,PO – Suara anak-anak menggema di lantai tiga Perpustakaan Daerah Kabupaten Bantaeng, Selasa, 22 April 2025. Dua anak, Fakhira dan Tata, membacakan puisi berjudul Kami adalah Suara yang Tumbuh karya A. Ainun Massalindri di hadapan peserta Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Anak. Suasana menjadi hening, hanya suara puisi yang mengalun, mengajak hadirin larut dalam pesan tentang harapan dan keberanian anak menyuarakan masa depan.
Musrenbang Anak tahun ini menjadi ajang anak-anak dari berbagai kecamatan menyampaikan aspirasi mereka. Dari persoalan fasilitas bermain hingga kebutuhan ruang aman, semua ditumpahkan dalam forum yang memberi tempat bagi suara-suara muda itu.
Bupati Bantaeng, Muhammad Fathul Fauzi Nurdin, M.I.Kom., yang hadir dalam acara tersebut, menyampaikan respons langsung terhadap beberapa usulan yang mengemuka. “Saya sudah catat apa-apa yang disampaikan tadi. Sarana dan prasarana itu sudah saya catat. Taman Seruni, banyak keluhan. Paling cepat akhir tahun ini, paling lambat awal tahun depan kita kerjakan,” kata Fauzi. Ucapannya disambut tepuk tangan yang menggema dari peserta.
Ia kemudian mengarahkan Kepala Bappeda untuk mencatat usulan anak-anak agar dapat segera diakomodasi dan diprioritaskan. “Tolong itu dicatat agar segera diakomodir untuk diprioritaskan,” ujarnya.
Selain unsur pemerintah, acara ini juga dihadiri oleh perwakilan TP PKK, Forkopimda, sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD), serta lembaga swadaya masyarakat seperti Bonthain Institute. Hadir pula para pemerhati anak dan pendamping forum anak dari seluruh kecamatan di Bantaeng.
Musrenbang Anak menjadi bagian penting dalam memastikan perencanaan pembangunan di Bantaeng tidak meninggalkan suara anak-anak. Mereka tidak sekadar hadir, tetapi juga didengar.
(Aby)
