iklan Promo

Siap Wujudkan Swasembada Pangan, Bupati Uji Nurdin Siapkan Pupuk Subsidi Daerah

BANTAENG,PO – Bupati Bantaeng, M. Fathul Fauzy Nurdin menggelar silaturahmi bersama Perhimpunan Penyuluh Pertanian Indonesia (Perhiptami), di Rumah Makan Rest Area Sasayya, Sabtu, 22 Maret 2025.

Silaturahmi yang dirangkaikan buka puasa bersama ini turut dihadiri Kepala Balai Besar Beternier Maros Agustia Maros (Koordinator Pendukung Program Swasembada Pangan Sulsel), Agustia, dan Ketua Perhiptami Bantaeng, Adi Akbar.

Selain itu turut hadir pula Kepala Dinas Ketahanan Pangan Bantaeng, Hj. Rahmaniar, dan Kepala Dinas Pertanian, Amriani.

Kepala daerah yang akrab disapa Uji Nurdin mengatakan, dirinya akan intens melakukan rapat bersama dengan seluruh pihak terkait untuk mewujudkan program Petani Bangkit dan Program Swasembada Pangan.

BACA JUGA  Alhamdulillah! 31 Warga Bantaeng Terkonfirmasi Sembuh dari Covid-19

“Kami siap mewujudkan Petani Bangkit dan program pusat swasembada pangan. Sehingga pertemuan seperti ini, akan banyak kita lakukan bersama seluruh pihak terkait. Karena kami tidak ingin membuat kebijakan tanpa tahu kondisi lapangan,” kata Uji Nurdin.

Kepala Daerah termuda di Sulsel ini menambahkan, program unggulan dirinya yakni Petani Bangkit sejalan dengan program pusat swasembada pangan. Sehingga pihaknya telah siapkan anggaran untuk mewujudkan hal tersebut.

BACA JUGA  Inovasi Layanan Publik Jeneponto: CESS GAMMARA-SIPASMI BAHAGIA Masuk Top Finalis KIPP 2025

“Akan banyak anggaran kita siapkan untuk pertanian. Salah satunya kita alokasikan anggaran untuk pupuk subsidi daerah, diluar pupuk subsidi pemerintah pusat. Untuk teknisnya kedepan nanti kita bahas bersama,” ungkap Uji Nurdin.

Sementara itu salah satu penyuluh pertanian Bantaeng, Basri mengatakan, keluhan petani salah satunya verifikasi aplikasi dalam penerimaan pupuk.

“Kalau kita bandingkan distribusi pupuk sebelumnya yang manual, jauh lebih mudah ketimbang sekarang yang menggunakan aplikasi,” ungkapnya.

Basri melanjutkan, aturan aplikasi tersebut sering berubah atau tambah ribet dalam memberikan persyaratan untuk penerimaan bibit.

BACA JUGA  Gelaran Birthday Party, Putri Dakka dan Suami Tercinta Minta Maaf, Begini Alasannya!

“Kenapa petani banyak tereliminasi di aplikasi. Karena nanti ditahu hasilnya setelah verifikasi mulai dari daerah sampai ke pusat. Jadi pusat yang tentukan berapa lolos dan berapa tidak lolos. Dan masih ada lainnya,” pungkasnya.

(Ab)