Makassar,PO – Himpunan Pelestari Bahasa Daerah Sulawesi Selatan bersama Perkumpulan Pendidik Bahasa Daerah Indonesia akan mengadakan seminar Nasional Bahasa Daerah Sulawesi Selatan. Jum’at, 7 Februari 2025.
Kegiatan tersebut akan berlangsng pada tanggal 21 Februari 2025 di Universitas Negeri Makassar. menghadirkan pembicara dari kalangan akademisi, budayawan, serta praktisi bahasa yang akan berbagi pengalaman dan penelitian mereka terkait pelestarian bahasa daerah di Sulawesi Selatan
Saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp, panitia pelaksana Dr. Dirk Sandarupa dan Dr. Sumarlin Rengko menjelaskan bahwa seminar ini akan menjadi wadah diskusi bagi akademisi, praktisi, serta pemangku kepentingan dari berbagai sektor serta membahas berbagai aspek pelestarian, pengembangan, dan revitalisasi bahasa daerah di Sulawesi Selatan, serta menyoroti peran bahasa dalam pendidikan, budaya, dan identitas masyarakat. “Kami ingin membangun kesadaran bersama mengenai pentingnya menjaga keberlangsungan bahasa daerah di tengah tantangan globalisasi,” ujar Dr. Dirk.
Lebih lanjut, Dirk Sandarupa menambahkan seminar ini juga akan menyoroti strategi konkret dalam mengintegrasikan bahasa daerah ke dalam kurikulum pendidikan serta membangun komunitas pembelajar yang aktif dalam melestarikan bahasa ibu mereka. “Kami berharap seminar ini dapat menghasilkan rekomendasi strategis yang dapat diterapkan oleh berbagai pihak, termasuk pemerintah dan lembaga pendidikan,” Ujarnya
Sementara itu dalam konfirmasi terpisah kepada media ini Ketua Himpunan Pelestari Bahasa Daerah (HPBD) Provinsi Sulawesi Selatan, Daeng Nojeng, menegaskan bahwa seminar ini merupakan bagian dari upaya nyata dalam melestarikan dan mempertahankan bahasa ibu di tengah derasnya arus globalisasi yang semakin menggerus eksistensi bahasa daerah. “Semoga seminar ini dihadiri dan disaksikan oleh banyak orang, sehingga informasi yang diberikan pada saat seminar dapat terserap dengan baik dan menginspirasi lebih banyak pihak untuk turut serta dalam menjaga warisan budaya kita,” ujar Daeng Nojeng