Pancasila Mengokohkan Kearifan Lokal
Oleh : Firmansah Koesyono Efendi
Publikasionline.id – Tulisan ini sebagai sinopsis diakhir tahun, penulis menuangkan ide berdasarkan penelusuran empirik dan sains. Fenomena yang terjadi pada dua fase, masa yang lalu dan masa sekarang, banyak memberikan corak sendi kehidupan masyarakat, tak terlepas dari isu kapitalis yang sudah merenggang ke pelosok desa.
Terdapat sedikit celah akan dijadikan sebagai peluang untuk mengubah pola gaya sosial-budaya masyarakat lokal menjadi konsumerisme elitis agar tidak menjadi kolot. Ternina bobokan dengan hal modis dianggap sebagai perubahan agar tidak terjadi FOMO.
Nilai kearifan lokal mulai mengalami dekadensi dengan adanya pengaruh akulturasi sehingga dapat menghilangkan esensi kebudayaan masayarakat lokal. Mengutip pernyataan Iranda Yudhatama memaparkan bahwa sejarah kapitalisme di pedesaan Indonesia sudah dimulai sejak zaman penjajahan yaitu dengan terjadinya perdagangan hasil perkebunan.
Hakekatnya, pancasila menjadi perisai bagi warga negara untuk memfilter pengaruh yang berdampak pada sisi psikis maupun sikap, perlunya memaknai pancasila bukan hanya sekedar mengetahui, sebab nilai-nilai yang terkadung pada seluruh batang tubuh sila-sila pancasila digali dari segi, religius, kebudayaan maupun adat istiadat.
Dalam jurnal ilmu pemerintahan yang tulis Dede Sri Kartini mengungkapkan pada kenyataannya sistem ekonomi kapitalis hanya mampu memberikan kesempatan kepada para pemilik modal untuk menambah pundi-pundi kekayaannya. Sementara bagi masyarakat luas terutama masyarakat yang masih mempercayai nilai dan sistem tradisional hanya dapat memperburuk keadaan mereka.
Kurangnya akan kesadaran dalam merawat budaya-budaya sebagai identitas warga lokal tentang sakralitas akan hanya menjadi sekedar emblem belaka yang tak mempunyai makna. Dengan mudahnya akses yang ada, masyarakat akan ikut dengan arus perubahan tanpa rasa sadar agar mencapai equilibrium.
Konsep pendidikan pancasila dapat dijalankan secara saksama dari berbagai elemen untuk menemukan sikap pendidikan nilai, moral dan pendidikan kemasyarakatan. Integritas dalam menjunjung tinggi nilai kebudayaan akan menciptakan masyarakat yang akuntabiltas demi mengutuhkan kearifan lokal yang menjadi fondasi penguatan identitas bagi warga negara.