Bantaeng, Publikasionline.id – Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) menyelenggarakan Bimbingan Teknis (Bimtek) pendampingan penerapan aplikasi Srikandi di lingkungan pemerintah Provinsi, Kabupaten dan Kota se-Sulawesi Selatan. Kegiatan yang berlangsung di Hotel Kirei Bantaeng pada Rabu, 10 Juli 2024.
Berlangsung hingga 11 Juli, diikuti oleh OPD se-Sulsel dengan jabatan eselon tiga, di antaranya Dinas Kominfo, Dinas Kearsipan, Bappeda, dan Dinas Pendidikan. Turut hadir pula Kepala Kearsipan RI Wilayah 1, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Sulsel Bidang Pembinaan, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Bantaeng, Kepala Bappeda, Kepala Dinas Kominfo Bantaeng.
Sebagai informasi, kegiatan ini sebagai bagian dari pelaksanaan Peraturan Presiden Nomor 95 Tahun 2018 tentang Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE). Dilakukan dalam upaya meningkatkan kinerja, produktivitas, efektivitas, untuk mempermudah pekerjaan serta bermanfaat untuk mewujudkan pengelolaan arsip yang baik dan professional.
Salin itu sistem informasi kearsipan dinamis secara terintegrasi memegang peranan sangat penting dalam mewujudkan Sistem Pemerintahan itu.
Hal itu disampaikan oleh Penjabat Bupati Kabupaten Bantaeng, Andi Abubakar saat membuka acara Bimtek. Ia juga menyebut kali kedua hadirkan Hilman Rosmawan, Direktur Kearsipan Nasional Wilayah 1.
“Kadang belum sepenuhnya memahami manfaat aplikasi Srikandi ini, sementara seluruh kegiatan Oemda sangat ditentukan dari tingkat pemahaman kebijakan yang ada di daerah. Jadi arsip Nasional mampu membangun sebuah sistem yang tidak menggunakan biaya apapun di daerah, termasuk sampai ke Desa bisa dibuatkan juga. Sebenarnya ini alat untuk bagaimana pekerjaannya Pemda lebih efektif dan efisien. Kalau misalnya satu minggu tida berada di daerah, pasti akan menumpuk arsipnya,” jelas Andi Abubakar.
Lebih lanjut PJ Bupati Bantaeng yang bergelar Doktor ini menerangkan salah satu arsip penting yang dimiliki Butta Toa ialah asal-usul kata Bantayang dan Bonthaink sebelum disebut Bantaeng. Bagi Andi Abubakar menganggap sebagai memori dunia yang wajib dipelihara.
“Pernahki lihat arsip yang tertulis Bantayang, ada juga Bonthaink, ini sudah seharusnya menjadi memori dunia yang wajib dipelihara. Mudah-mudahan juga melalui aplikasi Srikandi ini bisa memperoleh mandatoring, insya Allah sumber daya bertambah, dan kearsipan menjadi sangat penting bagi kita semua,” tandasnya.
Usai pembukaan dilanjutkan penyerahan cenderamata dari Dinas Kearsipan Nasional diterima oleh PJ Bupati Bantaeng Andi Abubakar.