Makassar,Publikasionline.id – Dinas Pendidikan (Disdik) Sulsel melalui Kepala Bidang (Kabid) SMA HM Nur Kusuma, memastikan kalau Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMA kalau tidak ada siswa siluman pada semua tahapan dalam PPDB Tahun 2024 di Sulsel, mulai dari tahap awal PPDB hingga jalur prestasi SMA.
“Dalam setiap tahapan PPDB 2024 ada masa sanggah di mana semua sanggahan yang diterima baik melalui sekolah, Cabang Dinas Pendidikan maupun Panitia di Disdik Sulsel, telah diselesaikan sesuai dengan aturan yang berlaku dalam Juknis PPDB 2024,” tegas Nur Kusuma dalam Press Releasenya, Senin 8 Juli 2024.
Katanya, pada saat berjalannya tahapan penerimaan melalui jalur prestasi SMA yang merupakan tahapan akhir PPDB 2024, dan berdasarkan data yang ada jumlah pendaftar di Kota Makassar sebanyak 3.057 calon siswa (Casis), sementara daya tampung yang tersedia hanya 1.285 kursi, sehingga masih terdapat 1.772 Casis yang belum bisa tersalurkan.
Berdasarkan data tersebut, lanjut Nur Kusuma, Bapak Kadisdik memerintahkan kepada Saya sebagai Kabid SMA untuk melakukan pemetaan terhadap sarana prasarana dan ketersediaan guru SMA negeri pada daerah-daerah yang berpotensi terjadi penumpukan pendaftar, khususnya di Kota Makassar.
“Dari hasil pemetaan khusus Kota Makassar bisa dilakukan penambahan sebanyak 30 rombongan belajar (rombel) yang dapat menampung 1.080 Casis serta jumlah kursi di SMK negeri se Kota Makassar yang masih dapat menampung 460 Casis, sehingga jumlah keseluruhan Casis yang dapat ditampung pada SMA dan SMK negeri adalah 1.540 Casis,” ungkap Kabid SMA Nur Kusuma.
Selain melakukan pemetaan terhadap kondisi sarana prasarana, lanjut Nur Kusuma, Tim Helpdesk PPDB 2024 juga melakukan pemetaan terhadap pengaduan yang diterima dari orangtua calon siswa dan melakukan pemetaan terhadap alamat Casis.
Ia mengatakan, beberapa kesulitan yang dialami oleh Tim Teknis Pemetaan adalah pada beberapa daerah dengan tingkat kepadatan penduduk yang tinggi, tetapi hanya terdapat 1 (satu) SMA negeri, seperti SMA 4, SMA 21 dan SMA 9 Makassar.
Selain itu, katanya, ada beberapa daerah blank spot, yaitu Kawasan Pettarani, Rappocini, hingga Banta-Bantaeng. Sementara itu dari sisi pemetaan pengaduan 98% masyarakat tetap menginginkan anaknya sekolah di SMA Negeri.
Berdasarkan data-data yang ada baik dari kondisi sarana prasarana, guru dan pengaduan, Disdik Sulsel memutuskan untuk melakukan penambahan ruangan kelas pada SMA-SMA negeri yang memiliki tingkat kepadatan penduduk yang tinggi dan membuka jalur pemenuhan kuota.
Dalam jalur pemenuhan kuota, Disdik Sulsel melakukan pemetaan siswa berdasarkan beberapa pertimbangan antara lain, jarak rumah ke sekolah, pengaduan orangtua langsung dan lokasi kerja orangtua Casis.
Dari hasil pemilahan, maka Disdik Sulsel melakukan penyaluran calon siswa yang belum lulus dalam tahapan prestasi ke sekolah-sekolah berdasarkan pemetaan terhadap pengaduan.
Kabid SMA Nur Kusuma menyampaikan, bahwa pemenuhan kuota ini merupakan solusi akhir terhadap Casis yang belum lulus, dalam hal ini Disdik Sulsel melakukan secara optimal dan berusaha memenuhi seluruh ketentuan yang berlaku.
Selain itu, tambah Kabid SMA Nur Kusuma, pada tahun ajaran 2024/2025, Disdik Sulsel, juga akan menyalurkan seragam sekolah kepada seluruh peserta didik yang diterima melalui jalur afirmasi, dan diharapkan dengan penyaluran seragam sekolah kepada peserta didik yang tidak mampu ini bisa meringankan beban orangtua siswa.
“Dan dalam setiap Jalur PPDB Tahun 2024, Disdik Sulsel melarang keras kepada Kepala UPT SMA, SMK, dan SLB negeri melakukan pungutan dengan alasan apapun, termasuk sangat dilarang mengarahkan tempat pembelian baju seragam sekolah,” tegas Putra Mantan Korwas Disdik Sulsel ini.