Baznas Bantaeng dan Klinik Kesehatan Keluarga Azzahrah, Menggelar Sunnatan Massal

Bantaeng, Publikasionline.id – Sebanyak 105 anak di Kabupaten Bantaeng mengikuti khitanan massal yang diselenggarakan oleh Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Bantaeng bekerja sama dengan Klinik Keluarga Kesehatan Azzahrah, pada Ahad 23 Juni 2024.

Antusiasme masyarakat terhadap kegiatan ini terlihat dari jumlah pendaftar yang melebihi target yang ditentukan.

“Awalnya kami targetkan 100 peserta, namun dalam pelaksanaannya yang mendaftar lebih dari 100. Yang kami sunnat hari ini 105 orang,” ujar dr. Armansyah, Direktur Klinik Kesehatan Keluarga Azzahrah.

Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Bantaeng bekerja sama dengan Klinik Keluarga Kesehatan Azzahrah

Peserta khitanan massal ini berasal dari 67 Desa/Kelurahan di Kabupaten Bantaeng. Pendaftaran dilakukan melalui fasilitator di setiap desa/kelurahan dan pendaftar langsung di Klinik Keluarga Kesehatan Azzahrah.

BACA JUGA  PT Jasa Raharja Dukung Sinergi Kementerian Perhubungan, Kementerian BUMN dan BUMN

Menurut dr. Armansyah, beberapa peserta khitanan massal harus dibatalkan karena memiliki kelainan anatomi penis.

“Dalam perjalanan setelah kami screening, ada beberapa yang kita batalkan sunnat karena ada kelainan anatomi penis dari pasien yang mau disunat. Untuk kasus tersebut, kami edukasi orang tua untuk membawa langsung ke dokter spesialis untuk dilakukan perbaikan,” bebernya.

BACA JUGA  Rekapitulasi dan Penetapan DPS Pilkada Bantaeng 2024, Ketua KPU: TPS Dikurangi, Jangan Ada yang Pindah
Kegiatan Sunnat Massal kali ini dengan menggandeng Komunitas Sunnat KHITAN LEM Nusantara.

Tak hanya itu, Kegiatan sunnat massal kali ini dengan menggandeng Komunitas Sunnat KHITAN LEM Nusantara. Kolaborasi ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas sunnat yang diberikan kepada anak-anak.

“Untuk kegiatan Sunnatan massal kali ini kami merangkul dan bekerja sama dengan komunitas sunnat KHITAN LEM Nusantara yang dimana anggotanya adalah praktisi sunnat profesional yang memiliki rumah sunnat masing-masing,” jelasnya.

Harapannya, dengan melibatkan komunitas ini, kualitas sunnat yang diberikan kepada anak-anak akan lebih baik dibandingkan dengan sebelumnya.

“Dan tentu harapan kami sunnat ini adalah yang terbaik sunnat lem yang minim nyeri tanpa harus ganti perban,” pungkas dokter muda ini.