Bantaeng, Publikasionline.id – Hadir satu lagi tempat ngopi sembari menikmati aneka kuliner khas oleh Kafe Adelwais Malilingi juga sebagai Rest and Drinks sambangi hajatan Grand Opening yang berlangsung pada Sabtu malam, 8 Juni 2024.
Memiliki tempat strategis, Kafe Adelwais dapat dijangkau di sekitar kota tepatnya di lokasi Wisma Malilingi Bantaeng.
Diawali dengan persembahan Puisi, acara pembukaan kafe ini dihadiri oleh puluhan pengunjung, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, komunitas pegiat budaya dan literasi, di antaranya Mapia, Mapia Adventure Bantaeng, Aliansi Pemuda Bantaeng, Karangtaruna Desa, dan Karangtaruna Desa Kassi Kabupaten Jeneponto.
Sebagai informasi, Kafe yang dirintis pemuda Kecamatan Sinoa dan Ulu Ere menuai simbol filosofi Butta Toa yakni Bunga Adelwais yang masih ada hingga kini dan dilindungi.
Owner Kafe Adelwais Malilingi, Jamal Mapia di tengah-tengah kemeriahan suasana acara pembukaan, menyampaikan kepada Publikasionline.id kehadiran kafe ini selain untuk menambah sarana tempat ngopi dan menikmati kuliner khas Bantaeng yang recommended bagi para pengunjung, juga sebagai ruang diskusi literasi, budaya, digital, dan diskusi lainnya.
“Semoga dengan acara semarak opening ini bisa membuat lebih dikenal orang untuk menikmati kopi dan minuman lainnya, serta makanan khas Bantaeng. Karena selama ini makanan khas Bantaeng kurang dikenal orang luar bahkan masyarakat Bantaeng itu sendiri,” jelas pegiat literasi itu.
“Tentu juga di sini bisa menjadi sebagai kunjungan keluarga, serta menjadi tempat diskusi untuk literasi, budaya dan lainnya,” tandas Jamal Mapia.
Cemilan khas Bantaeng yang dimaksud yaitu Kombili’ yang terbuat dari kentang yang dikukus lalu dibuat adonan bulat, kentang rebus dicampur parutan kelapa, Bulu Turiolo, Kentang Goreng dan banyak lagi menu khas Butta Toa ini.