LUWU, Publikasionline.id – Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan telah mengambil langkah-langkah cepat dalam menanggapi dampak banjir dan longsor yang melanda beberapa kabupaten.
Pada bidang pendidikan, Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Sulsel, H Iqbal Najamuddin telah menginstruksikan kepada semua kepala cabang dinas dan kepala satuan pendidikan (kepala sekolah) untuk segera melakukan pendataan terhadap fasilitas dan lingkungan sekolah yang terdampak.
“Setelah terjadi banjir, Bapak Kadisdik Sulsel telah mengintruksikan agar semua kepala cabang dinas maupun kepala satuan pendidikan untuk melakukan pendataan fasilitas sekolah yang terdampak bencana, “kata Kepala Bidang (Kabid) SMA Disdik Sulsel, Muhammad Nur Kusuma Jaya, pada Jumat 10 Mei 2024.
Dia mengatakan, bahwa Disdik Sulsel telah menerima laporan kerusakan dari Cabang Dinas Pendidikan Wilayah XI, mencakup kerusakan di SMA 14 Luwu, SMA 16 Luwu, SMK Army Putra Luwu, dan SMK Mitra Utama Suli. Di Wilayah IV, SMAN 3 Sidrap, SMKN 2 Wajo, SMAN 6 Wajo, dan SMAN 14 Wajo juga mengalami kerusakan serupa.
Kerusakan yang dilaporkan meliputi ruang kantor, ruang kelas, peralatan laboratorium, peralatan ekstrakurikuler, smart board, dan komputer, serta pagar dan tembok sekolah yang roboh akibat banjir.
“Banyak yang terendam seperti printer dan CPU ada yang terbawa arus. SMAN Negeri 4 Wajo misalnya pagarnya roboh dan hancur, serta ada beberapa peralatan sekolah yang hilang terbawa arus waktu banjir,” ungkap Muhammad Nur Kusuma.
Sebagai bentuk respons, lanjut Kabid SMA Muhammad Nur Kusuma, Dinas Pendidikan Sulsel berencana memasukkan penggantian alat atau fasilitas yang rusak dan tidak dapat digunakan lagi ke dalam anggaran dana bantuan sekolah untuk memastikan proses belajar mengajar tidak terganggu.
“Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) juga bisa mereka gunakan untuk perbaikan-perbaikan kerusakan ringan. Termasuk pembelian peralatan-peralatan sekolah yang rusak dan hilang akibat banjir bisa menggunakan BOS yang penting sesuai petunjuk teknis (Juknis), harapan kita kegiatan proses belajar mengajar di sekolah tidak terganggu pasca banjir,” sebutnya.
Selain itu, kata Kabid SMA, upaya pembersihan sekolah sedang dilakukan, dan untuk keselamatan peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan, pembelajaran dapat dilaksanakan secara daring jika diperlukan, terutama saat cuaca ekstrim.
“Dinas Pendidikan Sulsel juga telah berupaya untuk mengarahkan pelaksanaan proses belajar mengajar (PBM), yang tidak bisa dilakukan secara luring, maka akan dilaksanakan secara daring,” tutur Kabid SMA Muhammad Nur Kusuma.
Ia juga mengatakan, kalau Disdik Sulsel telah mengeluarkan Surat Edaran, pada 3 Mei lalu, tentang kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrim dan bencana, sebagai bagian dari upaya antisipasi dan mitigasi.
“Kami berharap agar semua pihak sekolah, termasuk kepala satuan pendidikan, guru, dan murid, untuk tetap semangat dan menjaga diri,” tutup putra mantan Koordinator Pengawas (Korwas) Sekolah Disdik Sulsel ini.
Dalam rangka mendukung korban terdampak, Disdik Sulsel juga telah melakukan upaya donasi. Ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah untuk memastikan pendidikan tetap berjalan meskipun di tengah tantangan bencana alam.