GOWA – Pada tanggal 5 April 2024, seorang nasabah Bank BRI bernama Titiek Hardianti Lesmana menemukan saldo rekeningnya sebesar Rp9 juta lebih. Namun, dua hari kemudian, pada tanggal 7 April 2024, ia terkejut melihat saldo rekeningnya yang berkurang.
Melalui aplikasi BRImo, Thisan menemukan tiga transaksi yang mencurigakan pada tanggal 6 April 2024, antara lain penarikan uang sebesar Rp1 juta, transfer sebesar Rp1,250 juta, dan biaya admin sebesar Rp7,500 dan Rp4,000 (dua kali).
Thisan pun segera menghubungi Call Center BRI untuk meminta klarifikasi. Pihak Call Center menginformasikan bahwa ada transaksi yang dilakukan di Indomaret Jl. Andi Tonro, Gowa, pada jam 13:05 WITA.
Meskipun saat kejadian, Thisan mengakui berada di tempat kerjanya di Jl. Rappocini Raya dan tidak pernah meninggalkan lokasi tersebut.
“Saya di tempat kerja dan tidak pernah meninggalkan tempat saya. Kalau tidak percaya bisa periksa CCTV di tempat kerja saya,” katanya, Rabu (17/4/2024).
Saat dikonfirmasi, Thisan menegaskan kartu debit dan PIN-nya hanya ia yang mengetahui. Namun, pihak Call Center BRI mengakui bahwa transaksi tersebut seharusnya tidak mungkin dilakukan tanpa kehadiran fisik kartu debit.
Thisan pun kemudian diminta untuk mengunjungi kantor BRI terdekat di Jl. Sungguminasa, Gowa, untuk melaporkan kejadian tersebut. Di kantor BRI, ia disarankan untuk bersabar sambil menunggu proses pengecekan rekaman CCTV melalui email.
Hingga saat ini, nasabah tersebut masih belum mendapatkan kejelasan mengenai keberadaan uangnya. Meskipun telah mengalami kesulitan dan kebingungan sejak kejadian, ia tetap mempertanyakan alasan pihak BRI yang meminta untuk bersabar dan menunggu proses yang berlarut-larut.
Pihak BRI sendiri memastikan bahwa mereka akan segera menginvestigasi kasus ini dan memberikan informasi lebih lanjut kepada nasabah setelah proses penyelidikan selesai.
“Pihak BRI menyuruh saya untuk bersabar dan akan mengabari secepatnya terkait kasus hilangnya uang saya,” pungkas Thisan. (***)
