Bantaeng, Publikasionline.id – Sosok Pimpinan Jemaah Aolia yang viral di media sosial terkait hari raya Idul Fitri 1445 Hijriah, menyampaikan permohonan maaf terkait ucapannya soal menelepon Allah.
Video permohonan maaf ini disampaikan KH Raden Ibnu Hajar Pranolo yang kerap disapa Mbah Benu lantaran sebelumnya beredar video melontarkan ucapan ‘menelepon Allah’ dalam penentuan 1 Syawal 1445 Hijriah.
Sebagai informasi, ratusan jemaah Masjid Aolia di Kabupaten Gunungkidul, DI Yogyakarta sudah melaksanakan Salat Idulfitri lebih awal pada Jumat, 5 April 2024 kemarin.
Diketahui Jemaah Aolia ini menunaikan ibadah puasa pada 7 Maret 2024, lima hari lebih cepat dibandingkan penetapan dari pemerintah dan Muhammadiyah.
Viralnya video yang beredar terlihat Mbah Benu bersama sejumlah jemaahnya menuturkan jatuhnya 1 Syawal 1445 Hijriah.
“Saya tidak pakai perhitungan, saya telepon langsung kepada Allah taala, ya Allah kemarin tanggal 4, malem 4, ya Allah ini sudah 29 (hari puasa ramadan), 1 syawalnya kapan,” kata Mbah Benu dikutip dari video yang beredar.
Lebih lanjut dia menyebut bahwa hal demikian merupakan urusan Allah.
“Allah taala cerito tanggal limo jumuah (5, Jumat). kui lah ngomong, lah mangke nek disalahke uwong, ora opo2 urusane Gusti Allah (begitu ngomongnya, nanti kalau disalahkan orang, ngga apa-apa urusannya Gusti Allah),” katanya.
Kini menurut Mbah Benu, kebenaran yang disampaikannya itu adalah sebuah istilah, bukan dalam arti sebenarnya bahwa dia menelepon Allah.
“Terkait pernyataan saya tadi pagi tentang istilah menelepon Gusti Allah SWT., itu sebenarnya hanya istilah. Dan yang sebenarnya adalah perjalanan spiritual saya kontak batin dengan Allah SWT.,” tutur Mbah Benu di video yang baru beredar.
“Apabila pernyataan saya yang menyinggung atau tidak berkenan, saya mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada semua pihak, terima kasih,” pungkasnya.