MAKASSAR – Ketua Komisi VIII DPR RI Ashabul Kahfi menyerahkan tiga ambulans untuk Muhammadiyah Sulsel. Ketiga ambulans tersebut berasal dari mitra Komisi VIII DPR RI, yakni dana kemaslahatan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) yang disalurkan melalui Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS).
Prosesi seremoni penyerahan ketiga ambulans tersebut dihelat di Lantai 17, Gedung Iqra, Kampus Unismuh Makassar, Kamis, 11 Januari 2024.
Dalam acara penyerahan ambulans tersebut, hadir langsung Anggota Dewan Pengawas BPKH Deni Suardini, dan Ketua BAZNAS RI Prof KH Noor Achmad yang didampingi Wakil Ketua I BAZNAS Sulsel Irfan Sanusi Baco.
Ketiga ambulans tersebut diterima langsung Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulsel Prof Ambo Asse. Selanjutnya, ketiga ambulans tersebut diserahkan ke tiga Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM), yakni Gowa, Takalar, dan Bantaeng.
Ketua PDM Gowa Ardan Ilyas, Ketua PDM Takalar Islahuddin Tahir, dan Ketua PDM Bantaeng Samsud Samad, hadir langsung menerima ambulans yang akan dimanfaatkan untuk masyarakat di daerah masing-masing.
Dalam sambutannya, Ketua PWM Sulsel Prof Ambo Asse menyampaikan terima kasih atas kepercayaan BPKH dan BAZNAS atas kepercayaannya kepada Muhammadiyah.
“Tentu kehadiran ambulans ini tidak terlepas dari kiprah Ketua Komisi VIII DPR RI, Bapak Ashabul Kahfi, yang memfasilitasi kebutuhan Muhammadiyah dengan mitra kerjanya,” ujar Ambo Asse.
Ia memberi pesan khusus kepada PDM yang menerima ambulans, agar mobil tersebut dimanfaatkan dengan baik, dan dirawat sebaik-baiknya.
Sebagai Rektor Unismuh, Ambo Asse juga menyampaikan bahwa Rumah Sakit PKU Unismuh telah beroperasi, dan masih membutuhkan mobil ambulans. Ia berharap, BPKH melalui BAZNAS juga bisa memfasilitasi.
Sementara itu Ketua BAZNAS RI Noor Ahmad mengaku kagum dengan perkembangan perguruan tinggi Muhammadiyah di berbagai daerah. Ia menyebut contoh kemajuan Universitas Muhammadiyah Malang dan Unismuh Makassar.
Ia juga mengapresiasi kiprah Ashabul Kahfi dalam memperjuangkan aspirasi umat di Senayan.
“Pak Kahfi ini sudah empat periode jadi legislator. Tiga kali di DPRD Provinsi, dan sekali di DPR RI. Itu bukti, bahwa beliau selalu merawat kepercayaan publik,” pungkasnya.
Senada dengan BAZNAS, Anggota Dewas BPKH Deni Suardini juga mengaku sangat terbantu dengan kiprah Ashabul Kahfi di Komisi VIII, yang kerap memberi solusi kebijakan dalam menopang keberlanjutan pengelolaan keuangan haji.
Menurut Deni, dana yang digunakan untuk pengadaan ambulans, berasal dari Dana Abadi Umat (DAU), yang dikelola BPKH.
“DAU yang digunakan untuk kemaslahatan umat mencakup enam aspek, yakni ibadah haji, pendidikan dan dakwah, kesehatan, sosial keagamaan, ekonomi umat serta sarana dan prasarana Ibadah,” ungkapnya.
Menurutnya, bantuan ambulans untuk Muhammadiyah memang sejalan dengan program kemaslahatan BPKH.
Sementara itu, Ketua Komisi VIII DPR RI Ashabul Kahfi juga menyampaikan terima kasih kepada BPKH dan BAZNAS yang telah memberi perhatian khusus terhadap pengembangan dakwah, khususnya yang dilakukan Muhammadiyah.
Mantan Sekretaris Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulsel itu menyebut, selain memberikan bantuan ambulans, BAZNAS juga telah memberikan beasiswa kepada siswa-siswa sekolah Muhammadiyah.
“Terkait permintaan Pak Rektor, untuk ambulans Rumah Sakit Unismuh, setahu saya proposalnya sudah masuk. Teman-teman BPKH dan BAZNAS Insyaallah menindaklanjutinya dalam waktu dekat,” ujarnya.
Kahfi memang dikenal sebagai legislator berlatar belakang kader Muhammadiyah. Ayahnya KH Djamaluddin Amien, adalah ulama kharismatik, yang pernah menjadi Ketua Muhammadiyah Sulsel dan Rektor Unismuh Makassar.