Tak Berkategori  

Buntut Penyerangan Mapolres Jeneponto & Merusak Masjid, Ormas Desak Panglima TNI Turun Tangan!

JAKARTA – Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Islam Jakarta Raya menyesalkan Pengrusakan Rumah Ibadah di Polres Jeneponto.

Pihaknya mendesak Panglima TNI, Yudo Margono agar turun tangan mengusut tuntas penyerangan tempat ibadah dan kantor kepolisian, sebab hal ini cukup sensitif lantaran berkaitan dengan isu agama.

Ormas tersebut juga memberi support kepada Kapolda Sulsel untuk ungkap pelaku penyerangan Polres Jeneponto dan pengrusakan tempat ibadah yang dilakukan TNI

Gerakan Pemuda Islam ini pun mengajak masyarakat memberi dukungan moril kepada aparat kepolisian pasca penyerangan di Polres Jeneponto.

Pasalnya, dalam sebulan ini, setidaknya ada dua masjid milik kantor polisi di Sulawesi Selatan (Sulsel) yang mengalami pengrusakan secara brutal.

Kejadian pertama di Masjid Presisi berlokasi tepat di samping Pos lantas Flyover menjadi sasaran penyerangan oleh Orang Tak Dikenal (OTK) pada Jumat (14/3/2023) dinihari.

Kemudian kejadian kedua yakni Masjid Nur Asy-Syurthi di Markas Polres Jeneponto, Sulsel, pada Kamis, 27 April 2023 dinihari.

Peristiwa di Jeneponto dilakukan menggunakan batu dan bom molotov. Hal ini disampaikan oleh Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Komang Suartana.

“Dini hari (kejadian penyerangannya). Itu diperkirakan informasinya 100 (orang pelaku penyerangan),” kata Komang. Kamis (27/4/2023).

Sebelumnya, Ketua MUI Sulsel, Prof Nadjamuddin Abd Safa memberi tanggapan serius pasca peristiwa pengrusakan masjid presisi di Makassar.

Pihak MUI menyesalkan pengrusakan tersebut. Namun, dia tetap meminta kepada seluruh ummat Islam agar tetap tenang.

Nadjamuddin juga meminta agar tidak terprovokasi terkait kejadian tersebut yang bertepatan dengan bulan Ramadan.

“Siapa pun dan agama apapun tidak ada yang membenarkan terkait dengan penyerangan dan pengrusakan rumah ibadah,” ujar Nadjamuddin kepada awak media.

Senada dengan Imam besar Masjid Al Markaz, Prof Muammar Bakry dalam testimoninya pada Minggu (16/04/2023) di sekretariat pengurus Masjid Al Markaz, ia mengecam hal tersebut.