BANTAENG – Anggota Komisi IV DPR RI, Azikin Solthan bersama Direktorat Jenderal Perkebunan, Kementerian Pertanian menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Peningkatan Nilai Tambah dan Daya Saing Kopi di Hotel Seruni, Kecamatan Bantaeng, Rabu 31 Agustus kemarin.
Kepala Bidang Perkebunan Sulsel, Muhammad Suaib mewakili Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perkebunan Sulsel mengatakan keberadaan Azikin Solthan di DPR RI membawa banyak kebaikan bagi Sulawesi Selatan.
Sementara itu Ardiansyah Tenaga Ahli Komisi IV DPR RI mewakili Azikin Solthan mengatakan bahwa dirinya pernah berkipra di Bantaeng kurang lebih 20 tahun membantu mantan Bupati Bantaeng dua periode itu bahwa keberadaan Azikin Solthan di DPR RI di wilayah Sulsel telah Banyak memberikan bantuan ke masyarakat dari pemerintah pusat.

“Saya pernah berkiprah di Bantaeng kurang lebih 20 tahun membantu Pak Azikin Solthan. Kita patut bersyukur dengan keberadaan Azikin Solthan di DPR RI. Berkat bantuan bantuan beliau kita di Sulsel dapat memperoleh banyak bantuan dari pemerintah pusat,” kata Ardiansyah pada media ini Kamis, 01 September 2022.
Ardi sapaan akrabnya dirinya mewakili Azikin Solthan terus memperkuat kemitraan Anggota DPR RI Komisi IV dengan Kementerian Pertanian RI.
“Saya mewakili bapak Azikin Solthan Anggota DPRD RI Komisi IV dalam hal ini kemitraan dengan kementerian pertanian. Kegiatan terkait perkebunan kopi kemudian bisa dilanjutkan, karena kenapa masyarakat dalam hal ini petani kopi membutuhkan sentuhan -sentuhan seperti ini,” pungkas nya.
lebih lanjut tambah pemuda Bantaeng yang agresif itu, menurutnya kegiatan bimtek ini karena petani kita dorong untuk ingin berdaya saing lokal, regional maupun mendunia.
Kenapa karena petani hari ini ingin berdaya saing lokal maupun mendunia, Maka proses bimtek ini ingin meningkatkan efektifitas cukup bagus dan baik kedepan. Sehingga petani kopi kedepan di kabupaten Bantaeng itu bisa bersaing dengan secara global,” tandas Ardi.
Atas terlaksananya kegiatan Bimtek ini, bapak Azikin Solthan berharap petani belajar mulai dari pembibitan kemudian bagaimana melakukan sentuhan-sentuhan terhadap kopi. Sehingga berhasil dengan cukup baik di kemas dengan efektif. Bukan hanya pada proses Panen tapi dari pembibitan sampai ke pemasaran,” cetusnya.