Sekdis Pendidikan Gowa:Modul Kuota Proporsional dan Profesional

  • Bagikan
Gowa – Sistem pembelajaran di era covid 19 dengan menggunakan daring dan modul merupakan langkah dan strategi yang proporsional dan profesional dalam sistem kelas tuntas berkelanjutan(SKTB) termasuk dukungan kerja sama Telkomsel penggunaan Android kecuali wilayah tertentu, dataran tinggi sebahagian berada di luar jaringan(luring).
Kondisi sosial luring itu ungkap Sekretaris Dinas(Sekdis)Pendidikan Gowa, Hj.Rike Susanti, ST yang energik dan komunikatif, proses belajar mengajarnya, guru mengunjungi siswa(i) 3-5 orang di tempat tertentu bergilir hingga jadual pengajaran selesai.
Artinya, lokasi keberadaan siswa(i) tidak memungkinkan penggunaan Android alias luring, namun guru gurunya yang tidak menetap di lokasi luring berhak memperoleh data/kouta dari dana biaya operasional sekolah(bos) demikian pula siswa(i)nya, namun bukan data atau kouta.
Dikatakan, kerja sama yang terbangun dengan pihak Telkomsel sangat membantu dan meringankan.Bahkan, memudahkan berlangsungnya proses belajar mengajar dalam kondisi pembelajaran di era tradisi baru di daerah Gowa.
Selain itu katanya, modul yang berada di sekolah sekolahpun  sudah pas dan tepat, sesuai jumlah murid/siswa. Menurutnya, tidak boleh ada kata mahal dan besar nominalnya dalam menerima kouta/data dan modul masing masing sekolah.
Hitung saja lanjut Sekdis, Hj.Rike, modul itu terdapat 4 buku buku yang dibutuhkan dan diperlukan siswa rangkaian SKTB dengan harga cuma Rp.72 ribu di tambah biaya harga data/kouta Rp.38.500 sementara perolehan dana bos Rp.900 ribu/siswa.
Jadi, tak bisa macam macam, apalagi mengeluhkan keterkaitan proses belajar mengajar dalam menggayut SKTB, apalagi penggunaan dan kerja sama dengan Telkomsel cuma satu kali dan selebihnya kita lihat perkembangan, semoga.
( Muchtar Naba )
  • Bagikan