Deteksi Lonsor di Bantaeng, Begini Penjelasan Direktur OASE

  • Bagikan

Bantaeng – Hujan dengan intensitas tinggi tanggal 12 Juni 2020 mengakibatkan longsor dan banjir bandang yang merendam 406 hektar lahan pertanian dan perumahan penduduk, perkantoran serta areal perbelanjaan di Kecamatan Bantaeng dan Kecamatan Bissappu.

Hujan mengakibatkan longsor di Desa Bonto Majannang dua titik longsor yang berada di Janna-Jannaya dan Dusun Kayu Reku Kecamatan Sinoa yang terdampak atas kerusakan dan kerugian bagi masyarakat.

Direktur Organisasi Aksi Sosial dan Ekologi ( OASE ) Ardi Labarani mengungkapkan bahwa dari hasil penelusuran Relawan Solidaritas Indonesia Bangkit-IB Bantaeng pada Tanggal 18 sampai 21 Juni 2020 di Kecamatan Sinoa.

BACA JUGA  Berkah Ramadhan, Kolaborasi JOIN Bantaeng dan Klinik DO'I  Berbagi Takjil

” Jadi ada 4 desa yang diidentifikasi
mengalami longsor, yakni:
1. Desa Bonto Majannang dua titik longsor yang berada di Janna-Jannaya dan Dusun Kayu Reku
2. Desa Bonto Maccini dua titik longsor yang berada di Dusun Pangi dan Dusun Sinoa
3. Desa Bonto Karaeng satu titik yang berada di Dusun Tombolo Eja
4. Desa Bonto Tiro satu titik di Dusun Borong Ganjeng,” Ungakp Ardi Labarani Senin 22 Juni 2020.

BACA JUGA  JOIN Bersama AUHM Menyisir Ratusan Rumah Warga di Makassar

Ardi juga menyebutkan, dari keempat Desa tersebut, titik longsor yang mengalami kerusakan berat berada di Dusun Kayu Reku, Desa Bonto Majannang, Kecamatan Sinoa, atau berada dititik koordinat -5.4832031 (E), 119.90325361(S). dengan kemiringan lereng 15 Derajat,” Sebut Ardi.

“Longsor diperkirakan seluas 2 Haktar. Selain itu longsor juga mengakibatkan jalan poros yang menghubungkan dua kecamatan antara Kecamatan Sinoa dan Ulu Ere terputus. Jalan tersebut juga merupakan akses utama bagi warga ke Pasar Bungloe, Desa Bonto Tallasa.

BACA JUGA  Begini Kedekatan Bhabinkamtibmas Bontoramba Polres Gowa dengan Warganya

“Longsor ini merusak lahan pertanian milik 5 orang warga dan merusak jalan yang menghubungkan Desa Bonto Majannang dengan Desa Bonto Daeng,”jelasnya.

Menurut keterangan warga, kata Ardi, longsor aini diperkirakan terjadi pukul 19.30 WITA, 12 Juni 2020,suara dan getarannya terdengar hingga jarak 200 meter ke permukiman warga,” beber Ardi Labarani.(Risal)

  • Bagikan