Bantaeng – Anggota DPRD Bantaeng Misbahuddin Basri meminta Pemerintah Daerah untuk fokus pada penanggulangan covid-19, bukan malah memfasilitasi terselenggaranya Lomba Gebrak Ramadhan Bantaeng.
“Yah fokus saja urus pandemi ini. Itu yang paling penting, karena apapun itu (kegiatan), ini soal darurat kesehatan,” kata Misbahuddin Basri saat dikonfirmasi, Rabu malam, 6 Mei 2020.
Anggota DPRD Bantaeng dari Partai Gerindra ini mengajak penyelenggara unuk memikirkan kondisi pandemi covid-19 di daerah bertajuk Bumi Butta Toa ini.
Menurut Misbah, hal terpenting saat ini bukan perlombaan, melainkan solusi atas penanggulangan covid-19. Sehingga baginya yang harus diutamakan yaitu masyarakat dan tim dalam gugus tugas yang mengurusi penanganan wabah ini.
“Soal kesehatan darurat. Itulah dasar untuk memecahkan apa-apa yang kemudian akan dilakukan terkait penanganan, penanggulangan, sehingga fokusnya, di gugus tugas aja,” tegas Misbah, sapaan akrabnya.
“Tugas utama kita harus fokus. Hari ini sudah ada yang positif, maka intensitas penanganan harusnya lebih tinggi kan,” lanjut dia.
Baginya segala bentuk kegiatan yang tidak berkenaan dengan tugas pokok penanggulangan covid-19, untuk saat ini dihentikan dulu.
Ia mengajak agar penyelenggara fokus terhadap penanggulangan agar seluruh masyarakat di Kabupaten Bantaeng bisa merasa aman dari wabah tersebut.
“Kalau kemudian itu (Gebrak Ramadhan) dilakukan dan mengabaikan tugas pokok penanganan covid yah tidak boleh dilaksanakan. Karena yang prinsip ini adalah bagaiamana menanggulangi. Kita harapannya ingin pandemi ini berlalu, jadi intinya kan jangan sampai ada yang tertular lagi, ada yang terkena (virus),” ketusnya.
Terpisah, Rahman Ramlan yang merupakan Sekretaris Panitia beberapa waktu lalu angkat suara soal kegiatan Gebrak Ramadhan ini.
Dia mengatakan bahwa kegiatan itu digelar secara daring atau online.
Dia juga mengatakan, tujuan kegiatan itu untuk memberi ruang kreativitas bagi pelajar sekaligus mengapresiasi aksi kebaikan yang terdokumentasi baik di media sosial.
Bahkan dia menyinggung soal total anggaran. Menurut dia, anggaran yang digunakan tidak banyak, hanya untuk kebutuhan hadiah para pemenang yang jika dikalkulasi mencapai sekitar Rp20 juta.
Hal itu untuk 6 lomba dengan pemenang juara 1, 2 dan 3.
“Kebetulan ada beberapa SKPD yang punya kegiatan lomba, jadi mereka ikut berpartisipasi seperti Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, Bidang PPPA (PMD), Dinas Perpustakaan, Kominfo dan BPBD. Untuk kebutuhan operasional sekretariat ditanggung PDAM sekaligus Ketua Panitia,” katanya.