SINJAI—Ketua Gerakan Mahasiswa Bersatu (GERMAB), Sulharmin, mendesak Pemerintah Daerah Sinjai untuk menghadirkan solusi kongkrit dan terukur terhadap pencegahan penyebaran Covid-19. Jum’at, (10/4).
Sementara itu, pemerintah telah mengeluarkan himbauan kepada masyarakat untuk menggunakan masker dan cuci tangan agar dapat meminimalisir penyebaran virus corona di Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan, Indonesia.
“Hal ini tentunya perlu diapresiasi keseriusan Pemda dan Kapolres Sinjai untuk memutuskan mata rantai penyebaran Covid-19, tetapi di sisi lain masker sangat sulit didapatkan,” ujarnya.
Ini membingungkan, kata Sulharmin, Pemda hanya sekedar menghimbau tanpa ada solusi nyata yang ditawarkan agar masyarakat taat dan patuh.
“Hal ini dikarenakan langkahnya masker di tengah-tengah masyarakat, adapun masker yang dijual itu harganya sangat mahal,” tuturnya.
Dengan adanya fenomena, menurut dia, perlu dipertanyakan anggaran 8 Miliyar yang disiapkan Pemda Sinjai untuk penanganan Covid-19.
“Untuk apa dan di mana peruntukannya? Ini sangat miris, skala masker saja Pemprov tidak bisa menyiapkan untuk masyarakat, apalagi kalau kita mau berbicara soal sandang, pangan, dan papan untuk masyarakat,” terangnya.
Sulharmin pun menekankan bahwa sangat perlu ada transparansi dalam penggunaan anggaran.
“Jangan sampai mengambil keuntungan di tengah Covid-19, ini berbahaya, perlu dipertanyakan,” kata dia.
Lanjut, kalau situasinya terus menerus seperti ini tanpa ada perubahan signifikan, kata dia, Tentunya ini akan jadi catatan sejarah, bahwa kematian masyarakat Sinjai bukan karena virus tetapi kelaparan.
“Pemerintah dan Penegak hukum jangan menyalahkan masyarakat, ketika mereka melakukan hal-hal di luar batas, seperti menjarah, merampok, dan lain-lain,” jelasnya.
Dia menambahkan, dikarenakan terjadinya kesenjangan dan konflik besar yang berimplikasi pada kesengsaraan dan kelaparan, tutupnya. (*)