MAKASSAR—Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melalui UPT Balai Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung, Sulawesi Selatan, melakukan penyerahan bantuan produk Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) kepada petugas medis.
Hal ini sebagai wujud kepedulian Balai TN Bantimurung Bulusaraung dalam menanggulangi pandemi covid-19 di tanah air.
Bantuan tersebut diberikan ke beberapa rumah sakit, yakni RSUD Batara Siang dan RSUD Salewangang Maros, Selasa (7/4), serta RSUD Sayang Rakyat Makassar, Rabu (8/4).
Penyerahan bantuan tersebut dilakukan langsung oleh Kepala Balai TN Bantimurung Bulusaraung-Ditjen KSDAE Yusak Mangetan, berupa madu karst, jahe instan, dan keripik jamur.
“Berbagai produk hasil hutan kayu ini, merupakan produk olahan Kelompok Tani Hutan yang dibina Balai TN Bantimurung Bulusaraung,” ujar Yusak.
Penyerahan awal diserahkan ke RSUD Batara Siang Kabupaten Pangkep, yang diterima langsung oleh Wakil Bupati Pangkep, sebanyak 500 botol madu karst, 250 bungkus jahe instan dan 250 bungkus keripik jamur sebagai suplemen peningkat daya tahan tubuh.
“Terima kasih dan apresiasi atas kerjasama Balai Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung dalam penanganan pandemi covid-19 ini,” kata Wakil Bupati Pangkep Syahban Sammana.
Kemudian, bantuan yang sama diserahkan ke RSUD Salewangang, yang diterima langsung oleh Direktur RSUD Salewangang, Sekretaris Daerah Maros, dan Kepala Dinas Kesehatan Maros.
“Bantuan ini merupakan langkah nyata Balai TN Bantimurung Bulusaraung, untuk turut berkolaborasi, dan membantu tenaga medis dalam menangani Covid -19,” ucap Direktur RSUD Salewangang Maros dr. Fitri Adhicahya.
Sekretaris Daerah Maros juga menyampaikan terima kasih, dan penghargaan atas bantuan Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung.
Penyerahan berlanjut ke RSUD Sayang Rakyat Makassar pada keesokan harinya, yang diterima langsung oleh Direktur RSUD Sayang Rakyat Makassar.
“Semoga menjadi berkah tersendiri. Ke depan petugas medis yang bertugas akan menjalani karantina tersendiri. Semoga dengan bantuan ini menjadi suplemen mendongkrak daya tahan tubuh mereka,” terang Direktur RSUD Sayang Rakyat Makassar Oktopina Ruru. (*)