MAKASSAR—Di tengah corona virus disease (Covid-19) yang mewabah hampir di seluruh belahan dunia nyaria membuat semua lini aktivitas manusia terhambat, tak terkecuali di Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia.
Utamanya di sektor pendidikan yang membuat aktivitas akademik itu lumpuh seketika di semua kampus di Makassar, salah satunya Universitas Sawerigading (UNSA) Makassar.
Meski dalam kondisi demikian, hal itu ternyata tak menjadi kendala yang cukup rumit bagi proses belajar mahasiswa dengan memindahkan ruang kelas menjadi online atau daring.
Melalui Dekan Fakultas Hukum (FH) UNSA, Dr. Hj. Asmah, SH., MH, mengatakan dalam pesannya bahwa sejak wabah covid-19 melanda hampir seluruh negara itu mengubah seluruh aktivitas kehidupan manusia.
Lanjut dia, terutama pada sistem perkuliahan yang biasanya lewat tatap muka mahasiswa dengan dosen di kelas.
“Kini berubah menjadi sistem online yang disediakan oleh beberapa aplikasi, salah satunya classroom atau google meet menjadi banyak pilihan yang dipakai oleh mahasiswa dan dosen dalam melakukan pertemuan,” beber Dr. Asmah. Rabu, (1/4).
Selain itu, Dekan muda ini juga menceritakan, biasanya dosen habis mandi berangkat ke kampus naik motor atau ojek, tapi dengan adanya wabah covid-19 cukup membuka laptop atau handphone dan berselancar di dunia maya untuk memulai kelas.
“Hal yang menarik biasanya terjadi ketika ada mahasiswa yang kalau kuliah online biasanya tanpa sadar dipanggil oleh orang tuanya. Hal lain, adalah paket data harus tetap tersedia untuk perkuliahan tersebut,” ujarnya.
Yang lebih menarik lagi, kata dia, biasanya perkuliahan kelas hanya diikuti oleh mahasiswa dengan kehadiran 50% maksimal, namun saat kuliah online berubah jadi 100%.
Meski demikian, kuliah online tak sesederhana yang dibayangkan. Oleh Dr. Asmah lebih memilih perkuliahan dengan menggunakan aplikasi WhatsApp atau Email.
“Agar mudah diakses oleh semua mahasiswa. Namun prinsipnya, apapun itu yang penting mahasiswa bisa tetap belajar dan bisa tetap kuliah di tengah wabah Corona,” tulis Dr. Asmah di sebuah pesan WhatsApp.
Penulis: Nuralamsyah