BULUKUMBA—Desa Orogading, terletak di kecamatan Kindang, kabupaten Bulukumba, dengan nuansa pegunungan dan masyakarat dengan mayoritas petani.
Di kampung tersebut lahir sosok pemuda, masyarakat setempat memanggilnya Syam. Dia berhasil menemukan inovasi yang lebih efisien untuk menghemat bibit Porang melalui daun.
“Mengingat harga angka bibit semakin tinggi di kalangan para petani Porang,” kata dia.
Tamanan Porang atau di sebut tire dalam bahasa lokal di desa tersebut sudah menjadi primadona di kalangan para petani, mengingat tanaman tersebut mudah tumbuh dan tidak membutuhkan perawatan khusus.
Maka dari itu Syam Jaya mencoba bereksperimen melalui daun Porang yang dipotong lalu ditempatkan di tempat khusus dengan suhu tertentu dan intensitas cahaya yang cukup agar daun tetap hidup dan tidak kerin atau busuk.
“Karena kunci agar bisa tumbuh umbi dari daun yang telah di potong, daun harus tetap hidup walaupun sudah di potong dari tangkai,” ujar Syam.
Tanaman porang tersebut bisa tumbuh normal walaupun daun nya sudah di potong dari tangkai.
“Dalam jangka waktu kurang lebih 1 bulan maka umbi akan muncul dan keluar akar menandakan daun tersebut sudah jadi bibit dan siap dipindahkan ke media tanam yang suhu dan kelembaban yang stabil,” tutupnya. (*)