Makassar – “Dewan Pimpinan Partai Golongan Karya (Golkar) Sulawesi Selatan memiliki keuntungan lebih, jika Dr. Andi Fahsar Mahdin Padjalangi, M.Si. memilihnya sebagai ketua, menggantikan HM. Andi Nurdin Halid,” demikian ujar Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia Timur (UIT), Dra. Nani Harlinda Nurdin, M.Si.
Kepada wartawan yang menemuinya pekan kemarin, kandidat doktor Administrasi Publik Universitas Hasanuddin, itu mengemukakan analisanya. “Andi Fahsar, dapat membangun kejayaan Partai Golkar kembali di Sulsel,” ujarnya.
Dia menambahkan, di bawah kepemimpinan AFP, Partai Golkar akan lebih terlihat mampu berakselerasi pada basisnya semula.
“Analisanya sederhana, pengalaman beliau memimpin DPD II partai Golkar di Bone, sejak 2013 dan Bupati Bone juga dua periode serta jejaraing beliau dengan sejumlah elit nasional saya pikir sangat baik,” ujar Dra. Nani.
Sekalipun sejumlah kader beringin berpeluang memimpin DPD Golkar Sulsel, namun kapasitas dan kualitas kepemimpinan beliau pun selama ini dikenal sangat teduh dengan segala kesahajaannya, tambah Dra. Nani, yang juga membawahi Pusat Kajian Sosial Politik di UIT.
Sebagai Dekan Fisip UIT, dengan pusat kajian yang dimilikinya, dirinya memiliki banyak rekam jejak pimpinan partai politik di Sulsel.
“Salah satu harapan Golkar pada AFP adalah kepiawaiannya memenangkan partai baik dalam Pilkada Sulsel maupun Pilpres kemarin, semua itu patut jadi bahan pertimbangan, jika Golkar ingin besar,” paparnya.
Beberapa kepala daerah yang sekaligus ketua DPD II Golkar tidak dapat memenangkan calon yang diusung partainya. Namun saya melihat AFP, konsisten dalam perjuangan di Golkar.
“Ada beberapa kader yang juga bagus di Golkar, namun kiprahnya tidak menasional seperti AFP dengan puluhan penghargaan,” ujar Dra. Nani.
Ketua Program Studi, Pemerintahan, Fisip UIT, Sitti Mirsa, S.IP. M.Si. yang juga dimintai komentarnya terkait pergantian pimpinan di parta Golkar, menyebutkan AFP, memiliki jejaring sangat kuat di banyak daerah di Sulsel.
“Saya percaya dengan ikatan emosional kemunculan AFP, mendapat dukungan masyarakat Bone, baik di sejumlah daerah di Sulsel, maupun di nasional,” ujarnya.
AFP, diprediksi akan berhadapan dengan setidaknya 4 pesaing kuat, 2 dari kepala daerah, dua dari kader fungsionaris yang bukan kepala daerah. Namun ujar Mirsa, untuk memimpin partai sebesar Golkar, bukan hanya bermodal kemauan, melainkan juga rasionalitas dan kalkulasi politik jejaring. (*)