BULUKUMBA – Bakal pasangan calon Bupati Bulukumba, Tomy Satria Yulianto-Andi Makkasau merupakan satu-satunya kandidat pasangan yang telah mengantongi dua rekomendasi partai politik, yakni PBB dan PDI Perjuangan. Sementara PKB sudah mulai terang-terangan mengirim sinyal dukungan kepada pasangan calon yang menggunakan tagline “Kacamatayyamo” itu.
Hal ini ditandai dengan postingan Ketua DPW PKB Sulsel, Azhar Arsyad di instgram pribadinya dan bocoran dari fungsionaris DPW PKB Sulsel, Fauzi Andi Wawo, pasca fit and proper test di DPP PKB dua hari lalu.
Dikonfirmasi Direktur Lembaga Survei Politik Nurani Strategic, Nurmal Indrus menilai, Tomy Satria adalah salah satu bakal calon bupati yang relatif aman untuk urusan rekomendasi partai. Kemampuan meyakinkan PDI Perjuangan dan PBB adalah nilai tambah bagi Tomy.
“Tentu itu nilai tambah bagi Tomy Satria. Parpol lain tentu sangat menghitung kemampuannya dalam mengaet parpol sementara figur lain belum maksimal,” kata Nurmal, Jumat (28/2/2020).
Nurmal melanjutkan, kehadiran PDI Perjuangan di barisan koalisi pengusung Tomy Satria juga secara otomatis menguatkan posisinya di mata koalisi nasional pemerintahan.
Sehingga, sejauh pengamatan Nurmal, Tomy Satria sangat memungkinkan diusung koalisi gemuk.
“Secara psikologi kehadiran PDI Perjuangan di Tomy juga menguatkan posisinya di mata koalisi pemerintahan. Maka peluang Tomy untuk menggaet Parpol pemerintaha diluar Nasdem, seperti Golkar dan Gerindra sangat besar,” kata Nurmal.
Dikonfirmasi terpisah, Pengamat Politik dari Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, Andi Luhir Priyanto menilai, pasangan calon pemilik rekomendasi maupun surat tugas tentulah selangkah lebih di depan.
“Dengan modal surat tugas maupun rekomendasi dari PDI Perjuangan dan PBB, tentu menjadi modal yang strategis bagi Tomy Satria bernegosiasi dengan partai lain. Termasuk Nasdem, partainya sendiri,” kata Luhur.
Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Unismuh Makassar ini melanjutkan, partai-partai lain memang masih berproses. Progressnya beda-beda, ada yang sudah penggodokan di level DPP dan ada juga yang masih tahap survei serta fit and proper test di DPW.
Meski begitu iya menyarankan kepada kandidat pemegang rekomendasi maupun surat tugas tetap harus waspada. Hal ini bukan tanpa alasan, lantaran persyaratannya tetap dikendalikam oleh partai pemberi rekomendasi maupun surat tugas.
“Format dukungan B1. KWK biasanya hanya bagi bakal calon yang sudah mencukupkan syarat koalisi partai pengusung. Atau minimal yang tidak terlalu berat syaratnya, dan bisa meyakinkan DPP,” ungkapny.
Tomy Satria adalah kader NasDem, namun partainya belum bersikap. Dua kader NasDem sementara berproses di DPP NasDem, selain Tomy Satria, Arum Spink juga sudah mendapatkan restu dari PPP sebagai calon wakil bupati mendampingi Askar HL.
“Nasdem harus cepat mengambil keputusan. Rivalitas internal Tomy Satria vs Pipink harus diakhiri. Elit Nasdem bisa kehilangan wibawa, kalau TSY bisa mencukupkan syarat dukungan dari partai lain tanpa Nasdem,” tandasnya.(*)