Lakpesdam NU Bantaeng dan OASE Gelar Diskusi,ini yang Dibahas

  • Bagikan

Bantaeng–Bertempat di Sentra Industri Pengolahan Kopi Banyorang kelurahan Banyorang kecamatan Tompobulu kabupaten Bantaeng.Lakpesdam NU Bantaeng dan Perkumpulan Oase menggelar diskusi Dengan beberapa grand issu yakni Desa Inklusif , Desa berbasis Sistem informasi desa (SID) Minggu, 26 Januari 2020.

Aldi Labarani Ketua OASE memaparkan saat diskusi itu bahwa, Desa Adaktif pada perubahan iklim sebagai langkah awal dalam menuangkan program pembangunan desa yang partisipatif. Diskusi ini di hadiri pelaku IKM, Petani Kopi dan Perwakilan NGO Alos Institute dan Yayasan Lembaga Mitra indonesia.

BACA JUGA  Deklarasi AKJ Institute, Ilham Azikin: Media Pembelajaran Politik

“Kegiatan ini merefleksi capaian masing-masing desa dampingan dan perkembangan desa yang memaksimalkan SDM dan SDA yang ada didesanya,” Papar Ardi Labarani.

Masih kata Aldi Labarani bahwa, Capaian tertinggi sebuah desa ketika perencanaan dimulai dari akar rumput, misalnya kelompok tani melalui Rencana Kerja.

“Kelompoknya yang bepeluang besar diadopsi oleh Pemerintah Desa ketika capaian perencanaan telah aktif. Sehingga masyarakat partisipatif dalam rencana kerja pembangunan desa, serta kontribusi para pihak untuk jangka panjang sangat dibutuhkan,” Ujar Aldi.

BACA JUGA  Pj Sekda Sulsel Jadi Pembina Apel Perdana di Tahun 2024, Ini Pesannya

Lanjut kata Aldi, perlu kita ketahui bersama bahwa krisis air kedepan menjadi tantangan besar, diperlukan kerjasama berbagai pihak dari hulu hingga hilir.

“Misalnya Program Kemandirian petani dalam mengolah lahan dan tanaman yang adaktif pada perubahan iklim, penataan daerah tangkapan air, perlindungan bantaran sungai dan rawan lonsor sangatlah dibutuhkan,”Tutur Ardi Labarani Ketua Perkumpulan Oase

BACA JUGA  Bupati Bantaeng Pantau Pasar Loka di Desa Bonto Marannu, Ini Himbauannya

Senada dengan hal tersebut A.Sultan Direktur Lakpesdam NU Bantaeng mengatakan RDKKT & Sistem informasi Desa menjadi satu kesatuan yang menjadi alat untuk mengukur target sasaran hingga capaian dampak dari sebuah program.

“Yang terpenting dalam program tersebut keterlibatan masyarakat umum utamanya masyarakat defabel sangat diharapkan, pembangunan sarana dan prasarana didesa harus ramah dan bisa dirasakan oleh semua masyarakat termasuk masyarakat penyandang stabilitas bagi anak dan perempuan ibu hamil,” Tandasnya.

  • Bagikan