Dituding Pelayanan Lama, Begini Pemaparan RSUD Bantaeng

  • Bagikan

Bantaeng – Beberapa waktu lalu pelayanan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bantaeng dinilai tidak maksimal karena pelayanan terlalu lama.

Hal itu yang dialami oleh pasien bernama Bulang (60), Warga Dusun Palanjong Desa Tombolo, Kec. Gantarangkeke, Kab. Bantaeng, setelah membawa rujukan FKTP untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan lebih lanjut pada Jumat (8/11/2019) lalu.

Kepala Bidang Pelayanan Medik RSUD Bantaeng, dr. Hikmawaty membeberkan kalau pelayanan telah diupayakan secara maksimal terhadap semua pasien yang berobat di Rumah Sakit tersebut.

“Keterlambatannya itu karena pada awal itu, mungkin juga ini jadi pemantik emosional keluarga pasien. Karena kursi roda kita terbatas untuk rawat jalan. Hanya ada enam buah, sementara semuanya kursi roda terpakai. Tetapi kalau kita lihat dari SOP mulai dari proses registrasi itu baik-baik saja, karena dia masuk di loket prioritas,” kata Hikma, Kamis (14/11/2019).

Menurutnya, pasien tersebut telah ditempatkan di loket prioritas dan diberi penanda guna dilayani secepat mungkin.

Selain itu, dia juga membeberkan kalau ada keterbatasan waktu saat itu. Sebab dokter harus memburu waktu untuk ibadah Jumat.

“Memang masalahnya saat itu, hari Jumat, sementara pelayanan hari Jumat itu sebanarnya cuma sampai jam 10.00 Wita. Tetapi kita beri kebijaksanaan sampai pasien boleh mendaftar lewat beberapa menit dari jam 10.00 itu,” terangnya.

Setelah proses registrasi itu selesai, pasien tersebut kemudian diarahkan ke Poli Bedah.

Di sana, pasien dilakukan pemeriksaan penunjang di Radiologi.

“Di Radiologi itu kebetulan ada pasien di dalam, jadi sudah dijelaskan oleh perawat kita bahwa pemeriksaan di Radiologi itu lama karena tingkat kesulitan, bisa memakan waktu sampai 30 menit atau bahkan lewat dari itu,” tuturnya.

“Di dalam juga kan ada pasien yang sama prioritasnya. Dokter tidak bisa juga dibuat terburi-buru di dalam (Radiologi) karena ada pasien lain yang sudah di dalam membutuhkan dia (dokter),” lanjutnya.

Menurutnya, penyakit yang diderita pasien Bulang, harus ditangani langsung oleh dokter spesialis. Sebab, penyakit itu bukan sekedar baca rekam medik saja.

Hal itu juga merujuk pada SOP penanganan pasien.

Hanya saja, kata dia, namanya manusia kadangkala tidak sabaran. Apalagi pasien Bulang tiba di Radiologi sekira pukul 11.00 Wita.

“Sehingga itu memang mepet sekali waktu. Tapi kami selalu bilang bahwa layanan publik itu (termasuk RS) tidak akan pernah zero complain. Karena Pada prinsipnya manusianya sebagai pemberi pelayanan yang tak bisa luput dari kelalaian. Sepanjang itu bukan sengaja dilakukan atau berulang-berulang membuat kesalahan itu,” bebernya.

Meski begitu, Direksi RSUD Anwar Makkatutu terus mengevaluasi demi pelayanan yang lebih baik lagi.

  • Bagikan