PUBLIKASIONLINE.CO – Bantaeng. Pemerintah Kabupaten Bantaeng melalui Dinas Pemuda dan Olah Raga (Dispora) Kabupaten Bantaeng melaksanakan Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) bagi Calon Paskibraka (Pasukan Pengibar Bendera Pusaka) Tahun 2019 di Hotel Ahriani Bantaeng, Kamis (01/08/19).
“Kegiatan ini rutin setiap tahun dilaksanakan Pemkab melalui Dispora. Tahun ini kita pilih Hotel Ahriani karena memudahkan aksesnya bagi anak-anak kita”, ungkap Muhammad Haris selaku Sekretaris Dispora.
Diikuti seluruh calon Paskibraka yang telah melalui proses seleksi sebelumnya sebanyak 72 orang sesuai dengan formasi Paskibraka itu sendiri.
Diketahui ada 3 formasi yakni Pasukan 17 atau Pengiring, Pasukan 8 yang disebut Pasukan inti dan Pasukan 45 disebut Pengawal.
Lanjut Muhammad Haris, seluruhnya akan mendapat materi dan pelatihan fisik dari para pelatih. Pihaknya menyiapkan narasumber dari Dinas Kesehatan, Kemenag, Dispora, Polres dan Kodim.
Sementara materinya berupa pembentukan karakter, rasa peduli, keteladanan, wawasan kebangsaan, patritosme, anrisipasi kenakalan remaja dqn narkoba serta pendidikan spiritual.
“Melalui materi yang kita berikan diharapkan akan membentuk menjadi manusia yang emosional questionnya bagus. Intelektualnya menjdi suri tauladan bagi lingkup lebih luas bukan cuma tau baris-berbaris saja”, tambahnya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bantaeng, Abdul Wahab yang membuka Diklat mengatakan setidaknya ada 3 tahapan yang akan dilalui peserta.
Pertama kata dia, mulai hari ini peserta akan diubah karakter dan kedisiplinannya dengan menanamkan nilai-nilai perjuangan.
Tujuannya untuk memberikan pemahaman akan pentingnya nilai juang hingga kemerdekaan ini terwujud yang kemudian menjadi peluang bagi generasi muda mengisi kemerdekaan melalui karya baktinya.
“Kita akan mencoba mengubah karakter dan juga kedisiplinan anak-anakku sekalin melalui Diklat ini”, jelas Abdul Wahab.
Hal kedua, melalui detik-detik peringatan 17 Agustus dia berharap satu pun kelemahan dan kesalahan tidak boleh terlihat di depan masyarakat. Nantinya akan membuat peserta bangga termasuk pelatih, panitia dan orang tua serta masyarakat Bantaeng pada umumnya.
“Kalau anak-anakku melakukan kesalahan, yang pertama kecewa adalah pelatih, panitia termasuk orang tua kalian, begitu juga sebaliknya. Tapi kalau hasilnya sempurna. mungkin ada peserta upacara yang menetes air matanya nanti”, tuturnya.
Tak kalah pentingnya kata Sekda Bantaeng bagaimana mengimplementasikan ilmu dan pengalaman yang didapatkan selama Diklat kedalam lingkungan keluarga, sekolah bahkan ditetangga sekitarnya.
“Banggalah menjadi peserta terpilih hari ini. Kita mau semua anak di Bantaeng melalui pendidikan karakter, tapi tidak semua punya kesempatan seperti anak-anakku”, ujarnya.
Lebih lanjut Sekda berpesan agar peserta menjaga kesehatan. Dan kepada panitia dia menekankan untuk menjaga gizi peserta dan pelatih termasuk perlengkapan yang akan digunakan selama latihan hingga usai pelaksanaan pengibaran dan penurunan bendera tanggal 17 Agustus 2019. (AMBAE)