Terancam Kehilangan Pekerjaan, Wabup Bulukumba : Nelayan Harus Beradaptasi

  • Bagikan

PUBLIKASIONLINE.CO —  Puluhan Nelayan keluhkan dangkalnya Sungai Teko yang terletak di Kampung Nipa Ujung, Kelurahan Bentenge, Kecamatan Ujung Bulu, Kabupaten Bulukumba, Provinsi Sulawesi Selatan. Senin, (29/7/2019).

Ketua Kelompok Nelayan Kampung Nipa Ujung, Hamka, menyebutkan bahwa nelayan susah melaut akibat Sungai Teko tempat bersandarnya Kapal Nelayan sudah dangkal. Sedangkan sungai tersebut merupakan satu-satunya akses.

Ditambah saat ketinggian air kurang dari setengah meter otomatis Perahu Nelayan tidak bisa bergerak masuk dan keluar.

“Dangkalnya Sungai Teko sangat dikeluhkan nelayan, sebab mengganggu aktivitas yang membuatnya harus mengalami kerugian dan tidak berpenghasilan,” katanya.

Pasalnya, jika hal tersebut tidak diperhatian maka dalam waktu kurang lebih 2 tahun ratusan Nelayan di Bulukumba terancam akan kehilangan pekerjaan.

Dia menceritakan, bahwa dari hal tersebut banyak Nelayan tidak melaut karena tidak adanya akses Kapal ke laut dan masuk di Pelabuhan

“Kami di sini terbebani sekali dengan dangkalnya Sungai Teko, terkadang kami tidak melaut jika air pasang tidak naik, kalaupun kita melaut kita harus cepat pulang walau masih ingin menangkap ikan, karena kita kejar air surut,” tuturnya.

Selain itu, dia juga mengaku harus meyandarkan kapalnya berjam-jam di depan muara sungai menunggu air pasang naik.

“Ikan tangkapan kami biasa rusak dan pembeli malas membeli, karena kalau kapal dipaksakan masuk kapal bisa rusak, baling menyangkut di bebatuan,” ungkapnya.

Salah seorang tokoh masyarakat, Muh Rustan, mengatakan bahwa sampai hari ini  tidak ada perhatikan terkait kesejahteraan dan lapangan pekerjaan Nelayan di Bulukumba.

“Karena sudah beberapa tahun disampaikan keluhan Nelayan terkait dangkalnya Sungai Teko yang mengganggu aktivitas Nelayan dan menganjam kelangsungan hidup dan keluarganya, tapi pemimpin hanya tahunya janji-janji palsu, tanpa ada bukti,” tegasnya.

Dia menambagkan, bahwa pemerintah tiap tahun datang berjanji di depan puluhan Nelayan saat menjelang pemilihan.

“Disayangkannya juga, Pemerintah Kelurahan Bentenge, Kecamatan Ujung Bulu yang tidak pernah melakukan Musrembang soal keluhan Nelayan, apalagi mau mendampingi warganya menyampaikan ke atasannya,” inbuhnya.

Wakil Bupati (Wabup) Bulukumba, Tomy Satria menjelaskan, soal keluhan Nelayan terkait dangkalnya Sungai Teko itu pengaruh kondisi kemarau yang sudah mulai di Bulukumba sehingga menyebabkan hal itu terjadi.

Maka dari itu, kondisi ini tentu harus disikapi oleh Nelayan dengan melakukan adaptasi pada kondisi cuaca kemarau.

“Kalau muara itu sebenarnya merupakan  siklus alam air pasang, jika dikeruk sekarang, besok juga akan mengalami pendangkalan akibat pasang surut laut,” ujarnya.

Namun, Wakil Bupati Bulukumba akan meminta Dinas Perikanan untuk menjajaki sungai tersebut.

“Untuk diketahui lebih lanjut apakah secara teknis dapat dilakukan pengerukan atau bagaimana,” kuncinya.(*Al)

  • Bagikan