Bulukumba – Pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Jurnalis Online Indonesia (JOIN) Kabupaten Bulukumba menggelar Halal bi Halal dan Dialog Publik dengan tema “Bijak bersosial media” di Cafe Zebatiq, kota Bulukumba, Kamis malam (11/7/2019).
Narasumber di antaranya Ketua DPRD Bulukumba HA Hamzah Pangki, Kadis Kominfo yang diwakili Sekretaris, Wahyudi, Kapolres Bulukumba yang diwakili oleh Kanit Tipidter Sat Reskrim Ipda Rusmin, serta dewan pembina Join Bulukumba, Syamsul.
Tampak peserta membeludak yang terdiri kalangan Ormas, OKP, NGO, organisasi keagamaan, pengurus senat mahasiswa PT se Bulukumba dan pemerhati sosial media, serta live di Radio Suara Panrita Lopi.
Ketua Join Bulukumba, Saiful Hasbi dalam sambutannya sebelum dialog dimulai mengatakan bahwa kegiatan tersebut merupakan ajang silaturahmi halal bi halal, sekaligus mendiskusikan sosial media.
“Semoga dialog ini, melahirkan rekomedasi dari peserta diskusi terkait formulasi dalam meminimalisir hal-hal yang bikin gaduh di kalangan Netizen atau warganet,” ujarnya.
Diberi kesempatan sebagai pembicara pertama, Sekretaris Diskominfo Bulukumba, Wahyudin mengatakan optimalisasi peran sosial media penting dilakukan.
“Kami di Kominfo, ada yang menangani sendiri, yaitu bagian hubungan antar media. Saya berharap kalau media kita belum memiliki izin, ya sebaiknya dilengkapi. Selain itu, yang penting jadi perhatian adalah media tidak keluar dari UU yang ada,” bebernya.
Ketua DPRD Bulukumba, A Hamzah Pangki mengulas bagaimana bersosial media yang baik. Dia menjelaskan soal pentingnya tatakrama dalam bermedia sosial.
“Kita harus memahami diri, kita harus tunduk dan taat pada diri kita. Kenali orang yang kita ajak komunikasi, karena penggunaan bahasa bisa menjadi problem. Selain itu, postingan kita juga harus diperhatikan, apakah berdampak positif atau negatif,” katanya.
Bahkan Ketua Golkar Bulukumba itu mengaku akan melakukan sayembara media online, di mana media yang mengankat Bulukumba dalam pemberitaan positif , seperti soal keagamaan, promosi pariwisata dan produk lokal.
“Ya kita mau ke depan ada semacam sayembara media online. Silahkan OPD terkait mengusulkan anggarannya nanti kita akan bahas bersama karena ini penting,” terangnya.
Pembina DPD JOIN Bulukumba, Syamsul menegaskan, penggunaan media sosial harus digunakan secara positif. Warga juga dituntut untuk selektif.
“Hoax adalah pembodohan era baru. Ini bisa menimbulkan perang saudara di antara kita. Kegiatan diskusi publik ini baik untuk edukasi warga di Kabupaten Bulukumba,” kata Syamsul, eks jurnalis di salah satu perusahaan media elektronik.
Komisioner KPU Kabupaten Bulukumba itu juga menyinggung oknum yang menggiring hoax pada pemilu serentak 2019 yang lalu. “Ini adalah refleksi dan instrospeksi. Kita harus selektif terkait informasi yang harus dishare,” imbuhnya.
Sementara itu, Kanit Tipidter Sat Reskrim Polres Bulukumba, Ipda Rusmin Muliadi juga mengimbau semua kalangan untuk selektif dalam memilih pertemanan di akun sosial media.
“Jangan terlalu vulgar menampilkan data diri di sosial media, kita juga harus bijak membagikan konten. Kita pelajari dulu, apakah ini mengandung sara atau tidak,” tukasnya.
Usai moderator menutup, panitia pelaksana memberikan cenderamata kepada semua narasumber, sekaligus foto bersama.