Makassar — Menjelang lebaran Idul Fitri 2019, warga Pulau Kalukalaukuang, Kecamatan Liukang Kalmas, Kabupaten Pangkep yang berada di Kota Makassar mengalami kesulitan untuk mudik.
Hal ini menjadi sorotan Aktivis asal Liukang Kalmas, Ardan Aidin yang tergabung dalam Aliansi Pemerhati Kalmas Pangkep (APK-P), Senin (27/5).
Dalam hal ini, Ardan menuding pemerintah kecamatan tersebut tidak serius menyikapi insiden yang cukup meresahkan masyarakatnya terkait trasportasi laut (Kapal penumpang – red).
Ia juga megatakan, keresahkan masyarakat beberapa hari ini diketahui banyak warga asal Liukang Kalmas khususnya dari Pulau Kalukalukuang yang dilarang berangkat di Pelabuhan Paotere, Makassar lantaran status perahu yang bukan kapal penumpang.
“Terkait kesulitan masyarakat untuk mudik, saya duga Pemerintah Kecamatan Kalmas tidak serius menanggapi insiden yang cukup meresahkan masyarakat ini, salah satunya trasportasi laut, yang diketahui meresahkan masyarakat beberapa hari ini, diketahui banyak warga Kalmas khusus Pulau Kalukalukuang yang dilarang berangkat di Pelabuhan Paotere karena status kapal yang bukan kapal penumpang, insiden ini sudah bertahun tahun belum teratasi,” paparnya.
Ditambahkan, Ardan Aidin berharap ke Pemerintah Daerah Pangkep segera menghadirkan tranportasi yang berstatus kapal penumpang seperti di beberapa kecamatan lain yang ada di kepulauan Pangkep, namun 3 tahun ini belum ada kejelasannya, sehingga Ardan menduga pihak pemerintah Kecamatan setempat tidak serius menanggapi masalah ini.
“Saya berharap kepemerintah agar segera menghadirkan tranportasi yang layak seperti di beberapa kecamatan lain yang ada di Kepulauan Pangkep, namun 3 tahun ini belum ada kejelasannya. Saya duga pihak pemerintah kecamatan tidak serius menanggapi masalah masyarakatnya,” tambahnya.
Diketahui, sebelumnya pemerintah kecamatan ini telah bersedia memfasilitasi hal tersebut ke pemerintah daerah terkait, bahkan akan memediasi Aliansi Pemerhati Kalmas Pangkep (APK-P) dengan DPRD Pangkep untuk mencari solusi dari permasalahan ini, namun hal tersebut hingga kini tak kunjung terealisasi.
Penulis: Faried W